PLASMODIUM
PLASMODIUM
Plasmodium merupakan genus protozoa parasit. Penyakit yang disebabkan oleh genus ini
dikenal sebagai malaria. Parasit ini sentiasa mempunyai dua inang dalam siklus
hidupnya: vektor nyamuk dan inang vertebra. Sekurang-kurangnya sepuluh spesies menjangkiti manusia.
Spesies lain menjangkiti hewan lain, termasuk burung, reptilia dan hewan
pengerat.
A.
Taksonomi dan inang
Genus Plasmodium dinamakan
pada tahun 1885 oleh Marchiafava dan Celli dan terdapat lebih dari 175 spesies
yang diketahui berada dalam genus ini. Genus ini pada tahun 2006 perlu
dirombak kembali karena terbukti parasit lain yang tergolong dalam genus Haemocystis dan Hepatocystis kelihatan terkait rapat dengan genus
ini. Kemungkinan spesies lain seperti Haemoproteus meleagridis akan dimasukkan ke dalam genus ini
setelah diperbaharui kembali.
Jenis inang pada urutan mamalia tidak
seragam. Sekurang-kurangnya 25 spesiesmenjangkiti primata; hewan pengerat di luar kawasan tropis Afrika jarang dijangkiti; beberapa spesies diketahui
menjangkiti kelelawar, landak dan tupai; karnivora, pemakan serangga dan marsupial tidak pernah diketahui bertindak sebagai inang.
B.
Siklus hidup
Pada tahun 1898 Ronald Ross membuktikan keberadaan Plasmodium pada
dinding perut tengah dan kelenjar liur nyamuk Culex. Atas penemuan ini ia memenangkanHadiah
Nobel Kedokteran pada
tahun 1902, meskipun sebenarnya penghargaan itu perlu diberikan
kepada profesor Italia Giovanni Battista Grassi, yang membuktikan bahwa mamalia manusia
hanya bisa disebarkan oleh nyamuk Anopheles.
Siklus hidup Plasmodium. Sporozoit dari liur nyamuk betina yang mengigit
disebarkan ke darah atau sistem limfa penerima. Penting disadari bahwa bagi
sebagian spesies vektornya mungkin bukan nyamuk.
Nyamuk dalam genus Culex, Anopheles, Culiceta, Mansonia dan Aedes mungkin bertindak sebagai vektor.
Vektor yang diketahui kini bagi malaria manusia (>100 spesies) semuanya
tergolong dalam genus Anopheles. Malaria burung biasanya dibawa oleh
spesies genus Culex. Siklus hidup Plasmodium diketahui oleh Ross
yang menyelidiki spesies dari genus Culex.
Sporozoit berpindah ke hati dan
menembus hepatosit. Tahap dorman bagi sporozoitPlasmodium dalam hati
dikenal sebagai hipnozoit. Dari hepatosit, parasit berkembang biak
menjadi ribuan merozoit, yang kemudian menyerang sel darah merah.
Di sini parasit membesar dari bentuk cincin
ke bentuk trofozoit dewasa. Pada tahap skizon, parasit
membelah beberapa kali untuk membentuk merozoit baru, yang meninggalkan sel
darah merah dan bergerak melalui saluran darah untuk menembus sel darah merah
baru. Kebanyakan merozoit mengulangi siklus ini secara terus-menerus, tetapi
sebagian merozoit berubah menjadi bentuk jantan atau betina (gametosit) (juga dalam darah), yang kemudiannya
diambil oleh nyamuk betina.
Dalam perut tengah nyamuk, gametosit membentuk gamet dan menyuburkan satu sama lain,
membentuk zigot motil yang dikenal sebagai ookinet. Ookinet menembus dan lepas dari perut
tengah, kemudian membenamkan diri pada membran perut luar. Di sini mereka
terbelah berkali-kali untuk menghasilkan sejumlah besar sporozoithalus memanjang. Sporozoit ini berpindah ke
kelenjar liur nyamuk, di mana ia dicucuk masuk ke dalam darah inang kedua yang
digigit nyamuk. Sporozoit bergerak ke hati di mana mereka mengulangi siklus
ini.
Dalam beberapa spesies jaringan selain hati
mungkin dijangkiti. Namun hal ini tidak berlaku pada spesies yang menyerang
manusia.
C.
Evolusi
Siklus hidup ini paling baik dipahami melalui
segi evolusi. Dipercaya bahwaPlasmodium berubah dari parasit yang
disebarkan melalui jalur tinja (orofekal) yang menjangkiti dinding usus halus. Pada satu tingkat parasit ini mengembangkan kemampuan
untuk menjangkiti hati. Pola ini dapat dilihat pada genusCryptosporidium yang terkait jauh
dengan Plasmodium.
Pada satu tingkat leluhur Plasmodium mengembangkan
kemampuan menjangkiti sel darah dan terselamat dan menjangkiti nyamuk. Bila
jangkitan nyamuk telah mantap jangkitan melalui jalur tinja (orofekal)
sebelumnya lenyap.
Plasmodium berkembang sekitar 130 juta
tahun yang lalu. Masa ini bersamaan dengan perkembangan angiosperma (tumbuhan berbunga) yang cepat.
Perkembangan ini pada angiosperma dipercaya disebabkan oleh sekurang-kurangnya
satu kejadian penyalinan genom. Kemungkinan peningkatan dalam bunga mendorong
kepada peningkatan jumlah nyamuk dan hubungan mereka dengan vertebra.
Selain darah, nyamuk hidup memakan madu.
Hidangan darah hanya diperlukan oleh nyamuk betina sebelum bertelur karena
kandungan protein dalam madu amat rendah.
Nyamuk berubah di Amerika Selatan sekitar 230 juta tahun yang lalu. Kini terdapat
lebih dari 3.500 spesies nyamuk yang diketahui tetapi hingga kini evolusi
mereka tidak banyak diketahui sehingga pengetahuan kita mengenai
evolusi Plasmodiumtetap kurang.
Pada masa kini dipercayai bahwa reptilia
merupakan kelompok pertama yang dijangkiti oleh Plasmodium diikuti
oleh burung. Pada satu ketika primata dan hewan pengerat turut dijangkiti
kemungkinan dari spesies burung. Spesies lain yang dijangkiti selain kelompok
ini kemungkinan kejadian yang baru berlaku.
Pada masa kini, sekuens DNA tersedia untuk
kurang dari 60 spesies dan kebanyakan dari spesies yang menjangkiti inang
pengerat atau primata. Pola jangkitan yang dicadangkan hanya bersifat
spekulatif dan mungkin direvisi bila sekuens DNA lanjut dari spesies tambahan
diperoleh.
D.
Pembiakan
Pola pembiakan berselang seksual dan aseksual
yang mungkin nampak membingungkan pada awalnya merupakan pola biasa pada
spesies parasit. Kelebihan evolusi kehidupan jenis ini diketahui oleh Gregor Mendel.
Dalam keadaan baik pembiakan aseksual lebih
baik daripada seksual karena parentalnya beradaptasi dengan baik terhadap
lingkungan dan keturunannya mewarisi gen ini. Berpindah kepada inang baru atau
ketika masa sulit, pembiakan seksual biasanya lebih baik karena menghasilkan
pengocokan gen yang rata-rata menghasilkan individu yang lebih menyesuaikan
diri pada habitat baru. Faktor tekanan ini menyebabkan kebanyakan sel menjadi
aktif.
E.
Biologi molekular
Semua spesies yang dikaji hingga kini
mempunyai 14 kromosom, satu mitokondriadan satu plastida. Kromosom berkisar antara 500 kilobasa hingga 3,5
megabasa panjang. Dipercaya bahwa pola inilah yang ada pada keseluruhan genus.
Plastida ini, berbeda dengan apa yang
terdapat pada alga, tidaklah fotosintesis. Fungsinya tidak diketahui tetapi terdapat bukti
cadangan bahwa ia mungkin menyebabkan pembiakan.
Pada tahap molekul, parasit merusak sel darah
merah dengan menggunakan enzimplasmepsin - protease asam aspartat yang menguraikan hemoglobin.
Dalam siklus hidupnya plasmodium penyebab
malaria mempunyai dua hospes yaitu pada manusia dan nyamuk. Siklus aseksual
plasmodium yang berlangsung pada manusia disebut skizogoni dan
siklus seksual plasmodium yang membentuk sporozoit didalam nyamuk
disebut sporogoni.
A.
Siklus Hidup Plasmodium, Siklus aseksual
Sporozoit infeksius dari kelenjar ludah
nyamuk anopheles betina dimasukkan kedalam darah manusia melalui tusukan nyamuk
tersebut. Dalam waktu tiga puluh menit jasad tersebut memasuki sel-sel parenkim
hati dan dimulai stadium eksoeritrositik dari pada daur hidupnya.
Didalam sel hati parasit tumbuh menjadi skizon dan berkembang
menjadi merozoit (10.000-30.000 merozoit, tergantung spesiesnya) .
Sel hati yang mengandung parasit pecah dan merozoit keluar dengan
bebas, sebagian di fagosit. Oleh karena prosesnya terjadi sebelum memasuki
eritrosit maka disebut
stadiumpreeritrositik atau eksoeritrositik yang berlangsung
selama 2 minggu.
Pada P. Vivax dan Ovale, sebagian tropozoit
hati tidak langsung berkembang menjadi skizon, tetapi ada yang menjadi bentuk
dorman yang disebut hipnozoit. Hipnozoit dapat tinggal didalam hati sampai
bertahun-tahun. Pada suatu saat bila imunitas tubuh menurun, akan menjadi aktif
sehingga dapat menimbulkan relaps (kekambuhan).
Siklus eritrositik dimulai
saat merozoit memasuki sel-sel darah merah. Parasit tampak sebagai
kromatin kecil, dikelilingi oleh sitoplasma yang membesar, bentuk tidak
teratur dan mulai membentuk tropozoit, tropozoit berkembang
menjadi skizon muda, kemudian berkembang menjadiskizon matang
dan membelah banyak menjadi merozoit.
Dengan selesainya pembelahan
tersebut sel darah merah pecah dan merozoit, pigmen dan sisa sel
keluar dan memasuki plasma darah. Parasit memasuki sel darah merah lainnya
untuk mengulangi siklus skizogoni. Beberapa merozoit memasuki
eritrosit dan membentuk skizon dan lainnya
membentuk gametosit yaitu bentuk seksual (gametosit jantan dan
betina) setelah melalui 2-3 siklus skizogoni darah.
B.
Siklus Hidup Plasmodium, Siklus seksual
Terjadi dalam tubuh nyamuk apabila nyamuk
anopheles betina menghisap darah yang mengandung
gametosit. Gametosit yang bersama darah tidak dicerna.
Pada makrogamet (jantan) kromatin membagi menjadi 6-8 inti yang
bergerak kepinggir parasit. Dipinggir ini beberapa filamen dibentuk seperti
cambuk dan bergerak aktif disebut mikrogamet. Pembuahan terjadi karena
masuknya mikrogamet kedalam makrogamet untuk
membentuk zigot. Zigot berubah bentuk seperti cacing pendek
disebut ookinet yang dapat menembus lapisan epitel dan membran basal dinding
lambung. Ditempat ini ookinet membesar dan disebut ookista.
Didalam ookista dibentuk
ribuan sporozoit dan beberapa sporozoit menembus kelenjar
nyamuk dan bila nyamuk menggigit/ menusuk manusia
maka sporozoit masuk kedalam darah dan mulailah siklus pre
eritrositik.
Komentar
Posting Komentar