KONJUGASI PARAMECIUM

Konjugasi paramecium


Paramecium melakukan perkembangbiakan generatif yaitu dengan proses Konjugasi. Proses ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan vitalitas hewan yang bersangkutan dan juga dalam rangka mengadakan proses perkembangbiakan.

Pada prinsipnya Konyugasi itu adalah merupakan suatu proses saling tukar material mikronukleus antara dua paramecium
Perkembangbiakan Paramecium secara kawin (seksual), yaitu dengan cara konjugasi. Proses konjugasi pada Paramecium adalah sebagai berikut:
1.      Dua Paramecium  saling berdekatan lalu saling menempel. Kemudian terjadi dua sel saling menempel pada bagian mulut sel. Membran sel pada sel yang saling menempel tersebut melebar dan terbentuk suatu saluran.
2.      Pada bagian masing-masing sel terdapat mikronukleus diploid (2n) yang membelah secara meiosis menjadi 4 mikronukleus haploid (n), sedangkan makronukleusnya tidak mengalami perubahan.
3.      Selanjutnya, masing-masing 4 mikronukleus haploid (n), di setiap sel membelah secara mitosis menjadi 8 mikronukleus (n).
4.      8 mikronukleus (n) yang terbentuk, 7 mikronukleus hancur, sehingga setiap sel hanya memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.
5.      Mikronukleus membelah secara mitosis menjadi 2 mikronukleus, sedangkan makronukleus lenyap, sehingga pada masing-masing sel hanya mengandung mikronukleus.
6.      Terjadi saling tukar-menukar mikronukleus, yaitu mikronukleus pindah ke sel lain dan sebaliknya. Mikronukleus yang saling tukar-menukar tersebut melebur dengan mikronukleus yang tidak pindah. Jadi, setelah hasil peleburan itu, setiap sel memiliki mikronukleus diploid.
7.      Setiap sel yang telah memiliki mikronukleus diploid (2n), selnya pisah dan konjugasi berakhir. Kemudian 1 mikronukleus membelah secara mitosis menghasilkan 2 mikronukleus.
8.      Salah satu dari 2 mikronukleus itu tumbuh menjadi makronukleus, sehingga setiap sel memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.



SIKLUS HIDUP PLASMODIUM

            Plasmodium adalah genus milik sekelompok protozoa yang bersifat parasit. Saat ini sudah teridentifikasi lebih dari 200 spesies genus ini, dimana sekitar 10 spesies menginfeksi manusia.
            Spesies yang paling mematikan adalah Plasmodium falciparum, yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan dan kematian pada manusia. Infeksi akut oleh spesies ini jika tidak ditangani dapat membahayakan jiwa, sedangkan infeksi kronis dapat menyebabkan anemia berat.
            Plasmodium membutuhkan dua organisme untuk menjalani siklus hidupnya, yaitu vektor nyamuk dan inang vertebrata.
            Studi ekstensif telah dilakukan pada Plasmodium falciparum, sebab protozoa ini menyebabkan penyakit malaria yang sangat mematikan bagi manusia. Siklus hidup protozoa ini sangat kompleks, dan juga protozoa ini mengalami perubahan-perubahan selama transmisi.
            Plasmodium  ini berada di dalam kelenjar ludah nyamuk anopheles betina dalam bentuk sporozoit. Diketahui 68 spesies nyamuk Anopheles yang dapat menularkan malaria.
           
Siklus Plasmodium falciparum :

a.      Sporozoit & Tahap Hati
Ketika anopheles betina yang membawa Plasmodium mengigit manusia, sporozoit masuk ke dalam tubuh manusia. Lebih dari 100 sporozoit dapat masuk hanya dengan satu gigitan oleh nyamuk yang terinfeksi Plasmodium. Sporozoit Plasmodium memasuki sistem peredaran darah dan menginfeksi sel-sel hati dalam waktu 30 menit.

b.      Merozoit & Tahap Eritosit
Dalam hepatosit (sel mati), sporozoit mengalami multipikasi aseksual yang disebut skizogoni, membentuk merozoit-merozoit. Ribuan merizoit terbentuk dalam kurun waktu dua minggu. Setelah pematangan, merozoit meninggalkan sel skizon hati dan menyebar ke sel darah merah. Tahap infeksi ini deisebut dengan tahap eritrosit, yang berlangsung sekitar 48 jam.

c.       Skizon & Tahap Eritrosit
Merozoit berdiferensiasi lebih lanjut dalam sitoplasma sel darah merah untuk membentuk trofozoit, yang berbentuk lebih besar dan bulat. Trofozoit mengalami skizogoni, dimana replikasi DNA terjadi. Tahap ini disebut sebagai skizon eritrositik. Dalam tahap skizon ini, diferensiasi seluler berlanjut dan terbentuk sekitar 12 sampai 16 merozoit. Tahapini berlangsung selama 72 jam.

d.      Pecahnya Sel Darah Merah yang Terinfeksi
Merozoit dilepaskan melalui pecahnya sel darah merah yang terinfeksi. Hasil pengamatan menunjukkan beberapa dari merozoit yang dilepas menyerang sel darah merah lagi. Nutrisi parasit plasmodium dalam tahap eritrosit berasal dari pencernaan hemoglobin. Sel darah merah yang terinfeksi pun disirkulasikan ke berbagai organ tubuh seperti otak, jantung, dan hati. Kehadiran sel darah merah yang terinfeksi plasmodium dalam otak menyebabkan malaria selebral atau celebral malaria.

e.      Pembentukkan Gamet Jantan dan Betina
Dalam tahap eritrositik, beberapa merozoit berdiferensiasi menjadi gametosit jantan dan betina. Pada gigitan nyamuk anopheles betina selanjutnya, gametosit-gametosit Plasmodium diambil oleh nyamuk tersebut. Gametosit-gametosit tersebut kemudian menjalani gametogenesis dalam tubuh nyamuk untuk membentuk gamet jantan dan betina. Gamet jantan membelah lebih lanjut dalam perut tengah, menjadi 8 mikrogramet berflagela.

f.        Pembuahan dan Pembentukkan zigot

Mikrogamet kemudian membuahi gamet betina (makrogamet) untuk menghasilkan zigot. Zigot berubah membentuk ookinet. Ookinet melewati epitel perut tengah dan membentuk ookista pada dinding luar perut tengah. Ookista ini terus membesar lalu pecah melepaskan ratusan sporozit-sporozit. Akhirnya sporozoit-sporozoit bermigrasi masuk ke kelenjar ludah nyamuk anopheles betina. Sehingga siklus pun kembali ke awal. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Isi Kandung Surah Al-Hujurat Ayat 10 dan 12

Teks Negosiasi antara Karyawan dan Pengusaha